Penuntun Saat Teduh Gereja Kristen Jakarta19-7-2022 - Janganlah Kamu Menunda Lagi (PST GKJ Bahasa Indonesia)
5min2022 JUL 15
詳細信息
Nats Alkitab : 2 Tawarikh 29:3-11 Penulis : Pdt. Faoziduhu Lahagu Seorang mahasiswa baru teologi tampak bersemangat memulai kuliahnya. Di buku hariannya ia menuliskan betapa indahnya dipanggil melayani Allah. Semester berikutnya ia menyampaikan surat pengunduran dirinya. Ia tidak tahan hidup di asrama dan dalam mengikuti proses belajar. Disiplin dan peraturan di asrama dan bangku kuliah begitu ketat dan berat. Tetapi lima tahun kemudian ia kembali mendaftarkan diri masuk sekolah teologi. Menjadi pelayan Tuhan memang tidak mudah. Banyak yang undur dan tidak tahan. Demikian halnya di masa raja-raja Israel memerintah. Dosa menyebabkan bangsa itu meninggalkan Allah. Rumah Tuhan menjadi sepi, pintu-pintunya ditutup dan lampu di rumah Allah dipadamkan (ay. 7). Para imam dan orang Lewi tidak lagi melayani di rumah Allah. Dosa bangsa itu membawa mereka kepada penghukuman. Mereka menderita dan hidup di dalam kengerian (ay. 8-9). Namun di zaman Hizkia, Allah memulihkan kembali keadaan rohani bangsa itu. Sang raja memperbaiki rumah Allah (ay. 3). Ia memanggil para imam dan orang Lewi untuk kembali melayani di rumah Allah. Raja berkata “Anak-anakku, sekarang janganlah kamu lengah, karena kamu telah dipilih TUHAN untuk berdiri di hadapan-Nya untuk melayani Dia” (ay. 11). Kalimat “jangan kamu lengah…” lebih tepat diterjemahkan “janganlah menunda-nunda lagi..” Kita tidak tahu kenapa raja Hizkia mengatakan hal itu. Apa sebab mereka menunda-nunda atau berlambat-lambat melayani Allah. Tetapi ini mengandung penegasan untuk segera melayani. Mereka harus memiliki semangat yang sama untuk penyelenggaraan ibadah di rumah Allah. Banyak hal yang membuat kita menunda-nunda untuk melayani Allah. Salah satunya perasaan tidak mampu, tidak bisa, tidak punya pengalaman. Seolah-olah kita berjuang sendiri dalam melayani Tuhan. Ini pemikiran yang salah. Setiap orang yang dipanggil untuk melayani Dia pastilah diberikan kemampuan untuk mengerjakan pekerjaan-Nya dengan maksimal. Tinggal sekarang kita bersedia atau tidak? “Jangan menunda-nunda untuk melayani Allah” Pertanyaan untuk direnungkan: 1. Apa membuat anda terkadang menunda pelayanan yang Tuhan sediakan bagimu baik di gereja maupun di lingkungan sekitarmu? 2. Kekuatan seperti apa yang akan Tuhan berikan bagi orang yang bersedia melayani Dia dengan sepenuh hati?