Penuntun Saat Teduh Gereja Kristen Jakarta20-10-2020 - Jangan Manis Di Bibir Saja! (PST GKJ Bahasa Indonesia)
5min2020 OCT 20
詳細信息
Nats Alkitab : 2 Raja-Raja 18:1-8 Penulis : G.I. Rony Sofian Chintami Atmanegara, seorang penyanyi pop Indonesia yang terkenal sekitar tahun 1980-an, mempopulerkan lirik berikut ini dalam lagunya yang berjudul, “Hanya Manis di Bibir”: Hanya manis di bibir, pengakuanmu bujuk rayumu. Hanya janji semata, tak pernah ada, tak pernah jadi kenyataan. Hey tiadakah engkau lihat, tiadakah engkau malu pada diri sendiri. Lagu ini mengingatkan pendengarnya agar apa yang mereka ucapkan seharusnya nyata dalam tindakan. Jangan hanya manis di bibir saja! Kitab 1-2 Raja-raja mencatat tentang 40 orang raja yang memerintah atas Israel (kerajaan Utara) dan Yehuda (kerajan selatan) setelah zaman Daud. Tuhan memberkati raja yang percaya kepada Tuhan dan memerintah dengan benar. Pemerintahannya membawa kemakmuran bagi rakyatnya. Dan sebaliknya ketika mereka melakukan yang jahat di mata Tuhan. Tidak ada raja yang baik dari 20 orang yang memerintah di Israel. Cuma ada 8 raja yang baik dari 20 orang yang memerintah di Yehuda. Salah satu di antaranya adalah raja Hizkia. Pertama-tama, Hizkia menjauhkan penyembahan berhala dari tengah umat Tuhan (ay. 4). Kedua, Hizkia berpaut kepada Tuhan (ay. 6). Dalam terjemahan Alkitab The Message, digambarkan demikian: Hizkia berpegang erat pada Tuhan dan tidak sekali pun dilepaskannya pegangannya. Sungguh sikap percaya yang kuat. Ketiga, Hizkia tidak menyimpang dari pada mengikuti Tuhan, ia setia kepada Tuhan dan tidak pernah melawan Tuhan (ay. 6). Itulah sebabnya Alkitab berkata, tidak ada lagi raja yang sama seperti Hizkia (ay. 5) dan TUHAN menyertai dia; ke manapun juga ia pergi berperang, ia beruntung (ay. 7). Percayanya kepada Tuhan diwujudkan dengan tindakan nyata. Sungguh mudah untuk mengaku percaya kepada Tuhan. Tetapi apakah kita sungguh-sungguh memercayai Tuhan? Apa buktinya? Apakah kita rela menyingkiran semua hal dalam hidup ini yang dapat menjauhkan hati kita dari Tuhan? Apakah kita mengandalkan Tuhan dalam segala perkara dan tidak sekali pun melepaskan pegangan dari pada-Nya? Apakah kita tetap setia kepada Tuhan, juga dalam keadaan sulit bahkan ketika doa dan permohonan kita belum terkabul? Biarlah sikap percaya kita nyata, jangan hanya manis di bibir saja. Jika tidak demikian, hendaknya kita malu pada diri sendiri sebab dusta kita membahana, seperti kata Chintami dalam lagunya. Percaya Tuhan itu berarti bertindak bukan hanya mengaku saja. ! 1. Apa yang Tuhan sampaikan kepada Anda melalui perenungan nats Alkitab dan penuntun saat teduh hari ini? 2. Bagaimana Firman Tuhan hari ini menolong Anda untuk melihat pengenalan Anda kepada Tuhan, diri Anda sendiri dan sesama? 3. Apa yang menjadi tekad atau komitmen Anda di hadapan Tuhan berdasarkan renungan hari ini? Tuhan Yesus memberkati